Selepas Penempatan

Benakku kembali mengingat kisahku di tahun lalu
Melewati jalan panjang kehidupan bersama dengan 7 orang di tanah penugasan
Berangkat dengan setumpuk ketidakpastian dan kegundahan
Banyaknya rasa penolakan dari dalam diri sendiri mengenai nasib yang akan dihadapi
Berjalan dengan tangan terpisah bergerak tidak seirama
Goncangan terus mengoyak kebersamaan sedang dinamika terus bergejolak
Banyak hati yang mulai perlahan-lahan tersakiti
Kecewa, marah, sedih, dan semua perasaan tidak bahagia timbul dari dalam diri
Sebuah awal perjalanan yang begitu tidak ringan

Hari terus berganti semua pribadi belajar membuka diri
Namun sayatan kembali terjadi dan tangis kembali tumpah
Tapi kali ini tangan mulai berpegangan dan tubuh berpelukan
Menyadari bahwa sisa perjalanan hanya bisa digantungkan pada satu sama lain
Senyum mulai terbuka dan tawa sudah bisa dibagi bersama

Belum lama awan begitu cerah
Badai kembali datang memorak-porandakan keadaan
Pegangan yang belum kokoh akhirnya harus berhamburan
Dengan susah payah satu persatu kembali menemukan jalan
Namun rasa-rasanya ada yang pergi menghilang
Semua tidak tinggal diam, saling mencari mungkin juga menyalahkan
Hingga waktu tak lagi mau berkompromi hati tak mungkin lagi bersinergi

Tapi mungkin tak sepenuhnya demikian
Karena nyatanya kini semua jalan ke satu tujuan
Meski mungkin tidak perlu memaksakan untuk beriringan ataupun berdampingan
Sebuah kata ajaib yang mulai dilontarkan, “ya sudah”
Akan sangat terkesan menyerah bagi yang tidak memahami keadaan
Tapi bagi kami yang berada di satu kapal pelayaran butuh waktu lebih dari setengah perjalanan
Semua itu telah diresapi dan masing-masing mungkin telah berkontemplasi
Jalan yang terkesan tidak menyelesaikan masalah
Namun nyatanya itu semua begitu ampuh adanya
Dibalik kata itu tersimpan sebuah makna untuk menghargai keputusan masing-masing
Tak perlu memaksakan karena kebenaran setiap pribadi bisa jadi tak sama

Maka Tuhan membiarkan kami menghabiskan sisa masa penempatan dengan kebahagiaan
Menangisi anak-anak, orang tua, keluarga, masyarakat desa dan kabupaten
Mengucap terima kasih atas semua yang telah diberikan selama penugasan
Hingga setahun telah selesai dan kembali ke titik awal
Rasa-rasanya ada hal yang terlupakan, namun sayangnya saat itu tak terpikirkan

Hari ini setelah 6 bulan menyelesaikan perjalanan panjang kala itu
Aku berhenti dan sedikit menengok kembali ke belakang
Melihat dan membuka kembali memori yang pernah terabadikan
Sebuah rasa yang tidak kusangka muncul begitu saja tentang mereka
Hingga membuat air mata deras membasahi wajah
Mereka yang telah membersamai dalam perjuangan menyelesaikan penugasan
Tinggal dalam satu bilik dengan rasa kedinginan dan kesempitan
Merasakan haus dan lapar di tengah perjalanan di dalam hutan
Menaiki gunung, menyeberangi sungai, hingga menerobos lebatnya pepohonan
Alam telah menjadi saksi ternyata kami telah saling menguatkan
Alam juga melihat bahwa kami bersama-sama berjuang melampaui batas diri

Sungguh terlalu banyak hal baik yang bisa dikenang dan diresapi kembali
Sebuah perasaan yang membutuhkan proses pengendapan lebih panjang dari yang lain
Mungkin dari hari itu tapi menguat di hari ini sebuah perasaan bangga
Pernah menyelesaikan pekerjaan bersama-sama hingga menimbulkan rasa
Rasa cinta yang jika diresapi lagi bukan hanya pada manusia dan alamnya Papua
Tapi juga pada mereka, yang terus membuat kaki melangkah meski lelah
Pada mereka yang membuat tawa dan amarah terus berdinamika
Yang terus menguatkan dikala lebaran jauh dari keluarga

Aku ingat sekali setahun yang lalu, di saat gema takbir berkumandang
Semua mengalami kegelisahan jauh dari sanak saudara
Hanya bisa menyampaikan rindu melalui pendengaran dan bayangan
Lantas saling berbagi cerita dan bersama-sama membereskan semuanya
Ternyata kami memang lebaran, bukan hanya harinya tapi juga rasanya

Kawan, terima kasih atas perjalanan bersama-samanya kala itu
Terima kasih sudah mengenalkanku pada keberagaman kalian
Pada indahnya warna kepribadian dan tangguhnya menghadapi cobaan
Kalian adalah guru yang bukan hanya untuk murid kalian tapi juga untukku
Mendewasakanku dan mengenalkanku pada arti sabar, tulus, dan ikhlas
Teriring maafku yang bukan hanya salah diwaktu itu
Tapi juga atas keterlambatan memaknai betapa berharganya hari itu

Kelak aku pasti akan kembali merindukan masa-masa itu
Masa yang begitu berat dijalani tapi begitu berarti untuk dimaknai
Kuyakin pula ada suatu masa kalian akan membanggakan satu sama lain
Mengatakan pada orang-orang bahwa kita pernah berjuang bersama-sama
Utuh atau tidak setiap dari kita pernah mengisi hati dan hari satu sama lain

Selamat berlebaran kawan, saudara, dan keluargaku
Selamat berlayar dengan kapal baru kalian
Kemana pun tujuan kalian, yang kupahami dan kuyani dari kalian satu
Kalian akan berjuang hingga sampai di tujuan entah mudah atau susah jalannya